May 9, 2016

Review dan Hasil Foto Sony Alpha 6000

Review dan Hasil Foto Sony Alpha 6000
Kamera Mirrorless Sony Alpha 6000 (ILCE 6000)
Saat ini lagi ngetrend kamera mirrorless yang memiliki kualitas foto sekelas kamera DSLR, namun tidak gendut seperti kamera DSLR. Dengan teknologi mirrorless (tanpa penggunaan cermin di dalam kameranya), kamera ini berhasil mengurangi ukurannya sehingga menjadi kompak/ringkas. Hal ini mampu membuat para penyuka fotografi baik yang masih amatir maupun yang sudah profesional tertarik untuk memiliki kamera jenis mirrorless ini.


Salah satu kamera mirrorless yang banyak peminatnya dan sudah mendapatkan Gold review dari DPreview adalah Sony Camera ILCE-6000 atau biasa disebut Sony Alpha 6000. Saya berkesempatan mencobanya selama sebulan lebih ini, dan ini saya tulis review-nya dari kacamata seorang yang tidak pernah berkecimpung sebelumnya di dunia fotografi alias awam yang biasanya menggunakan kamera saku.







A. HARGA

Untuk harga terkininya berapa, dapat dicari sendiri di marketplace-marketplace terkenal. Atau kalau hanya sekedar ingin tahu harganya, anda bisa cek harga disini. Kisarannya antara 7,5 juta sd. 10 juta. Harganya bagi saya terbilang cukup mahal, namun kalau dilihat harga kamera saku sekarang, harga kamera Sony a6000 ini tidak mungkin disamakan.

B. Kualitas Bahan/Material

Kualitasnya saya lihat sangat baik, memuaskan. Terbuat dari bahan metal rigid, berbeda dengan kamera saku yang saya miliki yang terbuat dari bahan mungkin metal juga tapi sepertinya tipis. Kamera ini sendiri beratnya saya nilai cukup pas, tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan.

C. Ukuran

Ukuran kameranya lebih besar dari kamera saku, namun di bawah kamera mirror, ada hand grip - nya yang berguna untuk memantapkan pegangan. Ukuran kamera sebesar ini saya bilang menjadi idaman para fotografer wannabe atau yang mengguinakannya sekedar untuk hobi. Bisa masuk ke tas kerja wanita atau tas selempang laki-laki yang lagi ngetrend saat ini tanpa terlihat menonjol. Cocok juga untuk dibawa travelling atau jalan-jalan.

Dimensi/ukuran kameranya (tanpa lensa):
lebar kiri ke kanan: 12 cm
Tinggi: 6,7 cm
Tebal : 4,5 cm (ini sebenarnya tebal yang menghitung tebal hand grip nya)

Kalau sama lensa bawaannya (lensa kit), tebalnya kira-kira ditambah 3,5 cm.

D. Hasil Foto

Ini hasil fotonya silahkan dilihat sendiri:

Berangkat Kerja

Malam Sebelum Kerja

Shubuh Sebelum Kerja

Tempat Saya Kerja :)
Hasil Fotonya maksimum sebesar 24 MP, artinya kalau dicetak ukuran real-nya sekitar 40cm x 60cm. Piksel yang besar memang salah satu faktur penentu kualitas, namun bukan berarti semakin besar piksel maka kualitas foto makin bagus, karena ada faktor lain, katanya salah duanya adalah sensor kamera dan lensanya.

Kamera ini menggunakan sensor APS-C, yang lebih kecil 1,5 kali dibanding sensor full frame. Namun jelas lebih besar dari sensor pada kamera saku. Kualitasnya hasil foto dengan sensor APS-C jauh lebih baik dibanding sensor kamera saku. Pernah saya bandingkan dengan hasil foto kamera saku saya, kalau foto dari kamera saku ketika dibesarkan (zoom), maka detilnya pecah/blur, selain itu foto seperti datar-datar saja (tidak memiliki kesan kedalaman ruang).

E. Fungsionalitas

Kamera Sony Alpha 6000 ini saya bilang kamera yang cukup komplit di kelasnya, tidak heran kalau DPreview memberikan Gold review pada kamera ini. Kamera ini sudah memiliki Wifi, NFC (Near Field Communication), Layar LCD (belum sentuh). Layar LCD yang belum sentuh ini saya nilai malah sesuatu yang baik, karena LCD touch screen bisa jadi sesuatu yang tidak cocok apalagi bila jemari kita besar semua. Kontrol kamera diperoleh dari tombol-tombol dari wheel/tombol putar yang cukup keliatan keren dilihat orang dari jauh, seperti fotografer pro.

Selain itu, salah satu hal yang saya lihat keunggulannya dibanding kamera mirrorless dengan harga yang sama adalah dipasangnya Electric View Finder (EVF/semacam teropong  bidik) pada kamera ini. Hal ini saya rasakan sangat berguna sekali saat memotret di siang hari terik dimana layar LCD menjadi kurang jelas menampilkan pandangan objek yang mau dipotret. Pada siang hari tampilan di layar LCD menjadi kurang cerah dan tidak bisa menunjukkan warna objek dengan baik.

Selain itu kamera ini sudah memiliki flash bawaan berukuran kecil yang bisa muncul ke atas saat dibutuhkan dengan cukup menekan tombol bergambar petir/flash. Menurut fotografer profesional, flash nya kurang terang, tapi bagi saya yang awam, flash ini jauh lebih terang dari kamera saku saya.

Kamera ini miliki dua dial di bagian atas. Dial pertama untuk memilih Mode, sedang dial kedua bisa berganti-ganti fungsi. Kamera ini juga bisa memotret secara kontinyu 11 gambar per detik. Saya yang terbiasa dengan kamera saku melihat kemampuan ini adalah peningkatan yang sangat tinggi. Pernah saya gunakan untuk memotret pertandingan sepak bola, hasilnya jepretannya seperti frame foto yang satu persatu memperlihatkan gerakan manusia detik demi detik.


F. Kesimpulan

Ini adalah kamera yang komplit dari segi fungsi, kecanggihan, dan, kemudahan dalam membawanya. Cocok untuk traveling, pelaku fotografi yang hendak meningkat ke fotografi serius, atau bahkan hanya untuk memfoto momen berkesan atau pemandangan indah dengan kualitas sangat bagus.

Beberapa foto yang saya hasilkan, jika dilihat di layar komputer seperti menampilkan 3 dimensi, seperti melihat langsung dari jendela. Memang kalau dibandingkan dengan kamera full frame, kualitas fotonya masih dibawahnya. Tapi ini hal yang wajar mengingat harga kamera full frame bisa 2 kalinya (15-25 jutaan).

Satu yang menurut saya agak kurang adalah lensa kit-nya (lensa bawaan), menurut beberapa review fotografer pro kurang tajam atau biasa saja. Saya juga merasakan demikian, tapi ini sepertinya trik semua produsen kamera supaya konsumen membeli lensanya. Harga lensa bisa sama dengan harga kamera bahkan lebih mahal, namun terbayar dengan kualitas ketajaman gambar yang sangat baik.

(fay/fay)

Baca Juga:

- 5 Spesifikasi Utama Yang Perlu Dilihat Kalau Mau Beli Hape atau Tablet Android
- Jalan-Jalan ke The Jungle 2015
- Wisata ke Tangkuban Parahu 2016
- Kenapa Mobil Saya Tersendat-sendat?

No comments:

Post a Comment