May 24, 2018

Persyaratan Pendaftaran Wajib Pajak terbaru (2018)

Bila ada ingin mendaftarkan diri menjadi Wajib Pajak, berikut ini persyaratan terbarunya sesuai ketentuan yang terdapat pada :

  1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.03/2017 tentang Tata Cara Pendaftaran Wajib Pajak dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PMK-147).
  2. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-20/PJ/2013 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak, Pelaporan Usaha dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta Perubahan Data dan Pemindahan Wajib Pajak, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-02/PJ/2018 (PER-20).
  3. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012 tentang Bentuk, Ukuran, Tata Cara Pengisian Keterangan, Prosedur Pemberitahuan dalam rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan atau Penggantian, dan Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-17/PJ/2014 (PER-24).
  4. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-28/PJ/2015 tentang Tata Cara Pemberian dan Pencabutan Sertifikat Elektronik (PER-28). 
  5. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-60/PJ/2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-20/PJ/2013 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak, Pelaporan Usaha dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta Perubahan Data dan Pemindahan Wajib Pajak, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-38/PJ/2013 (SE-60).
  6. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-69/PJ/2015 tentang Prosedur Pemberian dan Pencabutan Sertifikat Elektronik (SE-69).

Berikut ini persyaratannya, tinggal sesuaikan Anda pada kondisi yang mana.












1. Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan (contoh: karyawan)
            Dokumen identitas diri yang disyaratkan:
            1. bagi WNI, yaitu fotokopi KTP; atau
            2. bagi WNA:
                        a. fotokopi paspor; dan
                        b. fotokopi KITAS; atau
                        c. fotokopi KITAP.


2. Wajib Pajak orang pribadi yang tidak memenuhi persyaratan subjektif dan objektif tapi memilih mendaftarkan diri
            Dokumen identitas diri:
            1. bagi WNI, yaitu fotokopi KTP; atau
            2. bagi WNA:
                        a. fotokopi paspor; dan
                        b. fotokopi KITAS; atau
                        c. fotokopi KITAP.

3. Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
            1. Dokumen identitas diri:
            a. bagi WNI, yaitu fotokopi KTP; atau
            b. bagi WNA:
                        1) fotokopi paspor; dan
                        2) fotokopi KITAS; atau
                        3) fotokopi KITAP.
           
            2. Dokumen yang menunjukkan tempat dan kegiatan usaha:
            a. surat pernyataan bermeterai yang menyatakan kegiatan usaha atau
                pekerjaan bebas yang dilakukan dan tempat atau lokasi kegiatan usaha
                atau pekerjaan bebas tersebut dilakukan; atau
            b. keterangan tertulis atau elektronik dari penyedia jasa aplikasi online
                yang merupakan mitra usaha Wajib Pajak.

4. Wanita kawin yang dikenai pajak secara terpisah karena:
            a. menghendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan 
                penghasilan dan harta, dan
            b. wanita kawin yang memilih melaksanakan hak dan kewajiban 
                perpajakannya secara terpisah:
                        1. Identitas perpajakan suami:
                        a. bila suami adalah WNI, yaitu fotokopi Kartu NPWP suami; atau
                        b. bila suami adalah subjek pajak luar negeri, yaitu fotokopi 
                            dokumen identitas perpajakan di luar negeri.

                        2. Dokumen yang menyatakan hubungan perkawinan:
                        a. kartu keluarga;
                        b. akta perkawinan; atau
                        c. dokumen sejenisnya.
                     
                        3. Dokumen yang menyatakan pelaksanaan hak dan kewajiban
                            perpajakan istri dilakukan terpisah dari suami:
                        a. fotokopi perjanjian pemisahan penghasilan dan harta; atau
                        b. surat pernyataan menghendaki melaksanakan hak dan memenuhi 
                            kewajiban perpajakan terpisah dari hak dan kewajiban perpajakan suami.

                        4. Dokumen yang menunjukkan tempat dan kegiatan usaha:
                        a. surat pernyataan bermeterai yang menyatakan kegiatan usaha 
                            atau pekerjaan bebas yang dilakukan dan tempat atau lokasi 
                            kegiatan usaha atau pekerjaan bebas tersebut dilakukan; atau
                        b. keterangan tertulis atau elektronik dari penyedia jasa aplikasi 
                            online yang merupakan mitra usaha Wajib Pajak, bila wanita kawin 
                            melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.

5. Wajib Pajak orang pribadi wanita kawin yang dikenai pajak secara terpisah 
    berdasarkan keputusan hakim
            1. Dokumen identitas diri, yaitu fotokopi KTP.
            2. Dokumen yang menunjukkan tempat dan kegiatan usaha:
                        a. surat pernyataan bermeterai yang menyatakan kegiatan usaha 
                            atau pekerjaan bebas yang dilakukan dan tempat atau lokasi 
                            kegiatan usaha atau pekerjaan bebas tersebut dilakukan; atau
                        b. keterangan tertulis atau elektronik dari penyedia jasa aplikasi online 
                            yang merupakan mitra usaha Wajib Pajak, bila wanita kawin 
                            melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.

6. Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu
            1. Dokumen identitas Wajib Pajak orang pribadi pemilik kegiatan usaha, 
                yaitu fotokopi Kartu NPWP pusat (NPWP dengan tiga digit terakhir berupa "000").
            2. Dokumen yang menunjukkan tempat dan kegiatan usaha:
                        a. surat pernyataan bermeterai yang menyatakan kegiatan usaha 
                            yang dilakukan dan tempat atau lokasi kegiatan tersebut dilakukan;
                            atau
                        b. keterangan tertulis atau elektronik dari penyedia jasa aplikasi 
                             online yang merupakan mitra usaha Wajib Pajak.

7. Wajib Pajak Badan yang berorientasi pada profit (profit oriented)
            1. Identitas Badan:
            a. bagi Badan yang didirikan di dalam negeri, yaitu fotokopi akta pendirian 
                atau dokumen pendirian; atau
            b. bagi BUT, yaitu keterangan penunjukan dari kantor pusat.

            2. Identitas salah satu pengurus:
            a. bagi pengurus WNI:
                        1) fotokopi kartu NPWP; dan
                        2) fotokopi KTP; atau
            b. bagi pengurus WNA:
                        1) fotokopi paspor; dan
                        2) fotokopi kartu NPWP, bila telah terdaftar sebagai Wajib Pajak.
           
            3. Dokumen yang menunjukkan tempat dan kegiatan usaha, yaitu surat
                pernyataan bermeterai dari salah satu pengurus yang menyatakan 
                kegiatan usaha yang dilakukan Wajib Pajak Badan dan tempat atau 
                lokasi kegiatan tersebut dilakukan.


8. Wajib Badan yang tidak berorientasi pada profit (non profit oriented)
            1. Identitas salah satu pengurus:
            a. bagi pengurus WNI, yaitu fotokopi KTP; atau
            b. bagi pengurus WNA, yaitu fotokopi paspor.
           
            2. Dokumen yang menunjukkan tempat kegiatan, yaitu surat pernyataan 
                bermeterai dari  salah satu pengurus yang menyatakan kegiatan 
                yang dilakukan Wajib Pajak Badan dan tempat atau lokasi kegiatan tersebut dilakukan.

9. Wajib Pajak Badan berbentuk Kerja Sama Operasi (KSO) atau joint operation
            1. Fotokopi perjanjian kerja sama atau akta pendirian KSO.
            2. Fotokopi Kartu NPWP masing-masing anggota KSO yang diwajibkan 
                memiliki NPWP.
            3. Identitas salah satu pengurus KSO:
            a. bagi WNI:
                        1) fotokopi Kartu NPWP; dan
                        2) fotokopi KTP; atau

            b. bagi WNA:
                        1) fotokopi paspor; dan
                        2) fotokopi kartu NPWP, bila telah terdaftar.
            4. Dokumen yang menunjukkan tempat & kegiatan usaha, yaitu surat
                pernyataan bermeterai dari salah satu pengurus KSO yang 
                menyatakan kegiatan usaha yang dilakukan Wajib Pajak KSO dan 
                tempat atau lokasi kegiatan tersebut dilakukan.

10. Cabang Wajib Pajak Badan
            1. Fotokopi Kartu NPWP pusat.
            2. Dokumen yang menunjukkan tempat & kegiatan usaha, yaitu surat 
                pernyataan bermeterai dari pimpinan cabang yang menyatakan kegiatan 
                yang dilakukan cabang Wajib Pajak dan tempat atau lokasi kegiatan 
                tersebut dilakukan.

11. Wajib Pajak Bendahara
            1. Fotokopi dokumen penunjukan sebagai Bendahara.
            2. Fotokopi KTP orang pribadi yang ditunjuk sebagai bendahara.

(fay/fay)

No comments:

Post a Comment