CACAR AIR PADA IBU MENYUSUI

Sekedar informasi saja untuk menguatkan informasi yang sudah ada di website-website lain, terutama bagi ibu menyusui.

Seringkali muncul keraguan bila ibu menyusui terkena cacar air, bagaimana perlakuan terhadap bayi? apakah masih boleh disusui?

Setelah saya berkonsultasi langsung dengan dokter (saya menemui dokter spesialis penyakit dalam), beliau menegaskan kalau virus cacar tidak akan tertular ke dalam ASI, sehingga ASI aman untuk terus dikonsumsi oleh bayi. Jadi tertularnya bayi bukan karena ASI nya tapi karena sang bayi menyusui langsung dari payudara ibu dimana terjadi peristiwa tersentuhnya kulit ibu dengan kulit bayi. Nah jadi disitu masalahnya.

Kulit yang terkena cacar tersebut banyak sekali mengandung virus, dan apabila kulit yang bervirus itu (terutama bagian yang berair dan pecah) terkena bayi maka bayi sudah terkontaminasi oleh virus terebut. Tinggal anti bodi sang bayilah yang menentukan apakah dia akan terkena atau tidak.

Yang menjadi dilema adalah apakah bayi harus berhenti menyusui sementara? Ibu-ibu akan berpikir kalau bayinya sudah berumur hampir 24 bulan sih tidak masalah untuk dihentikan, tapi kalau masih dibawah 1 tahun misalnya, bagaimana ini..ada ketakutan bayi kalau dihentikan sementara nanti ditakutkan bayi tidak mau lagi menyusui atau ASI menjadi kering.

Dokter yang saya temui memberikan tiga pilihan:

1. Tetap menyusui langsung dari payudara ibu, sehingga ASI tidak akan kering dan bayi tetap mau menyusui langsung dari ibunya. Kalau ini yang dipilih berarti akan membiarkan bayi terkontaminasi cacar dan berharap antibodi bayi mampu melawannya. Dokter tersebut menyatakan walaupun ada yang bilang tidak apa-apa bila bayi terkena cacar karena masih kecil, namun beliau tidak setuju karena prinsipnya tetap memberikan penyakit kepada bayi.

Bila pilihan ini yang dipilih, maka antisipasi untuk memperkecil kemungkinan tertular adalah dengan memberikan alkohol terlebih dahulu ke badan sang ibu, supaya bersih.

2. Disusui terpisah. Caranya dengan memeras ASI dan dimasukkan ke dalam botol, jadi sang bayi tidak menyentuh badan ibu.

3. Berhenti menyusui sama sekali, menurut beliau ini pilihan yang paling berat.

Setelah tahu semua pilihannya, kini semuanya dikembalikan sang ibu.

Cerita sedikit pengalaman keluarga saya, saya mengambil pilihan yang kedua. Dokter bilang kalau masa-masa kritis cacar itu 5 hari setelah keluarnya cacar berair yang pertama di kulit. Masa itu adalah masa yang paling ganas. Setelah itu akan menurun dan melemah tingkat penularannya. Dari info itu, saya menetapkan bahwa anak saya disusui terpisah dari sang ibu 5 hari saja. Namun pada perjalanannya pada hari ke 4 ASI istri saya sudah sedikit keluarnya. Kami berfikir itu mungkin karena tidak disedot oleh anak kami. Akhirnya pada hari ke 4, diputuskan untuk kembali menyusui anak kami langsung dari ibunya. Saat tulisan ini diterbitkan, sudah memasuki hari ke 7 istri saya terkena cacar, anak saya tidak ada tanda-tanda tertular. Mudah-mudahan memang dia tidak tertular.

Untuk tambahan, cacar sudah tidak menular setelah sekitar 2 sampai 3 minggu sejak pertama kali terkena. O ya, dalam bahasa inggris kita biasa menyebutnya dengan nama Small pox dan Chicken pox. Sebenarmya dua itu adalah dua penyakit yang berbeda. Perbedaannya ditandai kalau bintik cacar sampai mengenai telapak tangan atau kaki, maka itu adalah Small pox. Small pox lebih kuat daripada Chicken pox.

Demikian informasinya, mudah-mudah berguna. Mohon dikoreksi juga bila ada yang tidak benar. Selamat menyusui.

(fay/fay)

BACA JUGA:

• cacar air pada ibu menyusui (tambahan)
• pakaian dalam saat hamil?
• Anemia pada anak?