Bagi Anda yang punya niatan membangun rumah baru, saat ini mungkin sedang pusing menentukan berapa biaya yang diperlukan. Apalagi bila Anda minim pengetahuan tentang bagian-bagian rumah yang ingin dibangun atau Anda tidak pernah mendapat pendidikan formal tentang ilmu teknik sipil seperti saya.
Saat membangun rumah, Anda yang tinggal di perkotaan pasti menggunakan salah satu cara di bawah ini:
- Mengawasi sendiri pembangunannya. Disini Anda langsung memandori tukang-tukangnya. Anda sendiri yang langsung mencairkan dananya setiap butuh membeli bahan bangunan atau membayar tukang.
- Menyerahkan pada developer. Baik itu developer informal seperti mandor atau developer yang sudah lebih profesional. Disini Anda diawal sudah menyerahkan uang muka untuk mulai pembangunan. Kemudian nanti ada beberapa termin pembayaran hingga selesai yang telah Anda sepakati sebelumnya dengan developer tersebut.
Baik cara yang pertama atau kedua di atas, kini yang ada di benak Anda adalah harus punya hitungan sendiri terlebih dahulu menggunakan jasa (bernegosiasi/nego) dengan tukang atau developer. Ini diperlukan agar kita kisaran biayanya sekaligus untuk mengetahui apakah developer memberikan penawaran jasa membangun rumah yang wajar atau terlalu tinggi (kemahalan).
BACA JUGA: BPHTB atas Konversi Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik Tanah
Sebagai informasi untuk Anda, munkin informasi berikut ini berguna, yaitu perhitungaan persentase/proporsi biaya dari masing-masing bagian bangunan rumah tinggal. Dari sini nantinya Anda dapat memperkirakan berapa biaya total dari satu bangunan rumah yang ingin Anda buat.
Untuk saat ini demikian informasi mengenai rumus ringkasan harga bangunan per m2 dan proporsinya untuk rumah tinggal. Berikutnya akan ditulis ringkasan tentang proporsi biaya bangunan untuk bangunan lainnya seperti ruko, rumah sakit, dll.
Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan rujukan yang praktis dan cepat untuk Anda yang sedang menghitung biaya membangun rumah.
(fay/fay)
BACA JUGA:
- Bayar Pajak Online Mudah Lewat Internet Banking
- Pengurangan BPHTB
- Bila Telkom Speedy Bermasalah
- Menukar Uang Sobek
BACA JUGA: BPHTB atas Konversi Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik Tanah
Sebagai informasi untuk Anda, munkin informasi berikut ini berguna, yaitu perhitungaan persentase/proporsi biaya dari masing-masing bagian bangunan rumah tinggal. Dari sini nantinya Anda dapat memperkirakan berapa biaya total dari satu bangunan rumah yang ingin Anda buat.
A. Bangunan Rumah Tinggal Sederhana
Spesifikasi:
- dinding batako
- atap asbes atau genteng palentong
- lantai keramik
- luasan bangunan kurang dari 100 m2
Proporsi Biaya:
Pondasi
|
15%
|
Dinding
|
40%
|
Lantai
|
5%
|
Atap
|
15%
|
Pintu Jendela
|
15%
|
Plafond
|
4%
|
Instalasi dan lain-lain
|
6%
|
JUMLAH
|
100%
|
Umur pakai dari rumah tinggal sederhana ini kurang lebih 10 tahun. Proporsi di atas sudah memperhitungkan biaya tukang/developer. Untuk rumah tinggal sederhana ini biaya per m2 nya pada tahun 2008 adalah sebesar kurang lebih Rp. 1.2 juta /m2. Jadi misal Anda ingin membangun 50 m2, maka biaya yang mesti Anda siapkan sekitar Rp. 60 juta, dengan proporsi biaya masing-masing bagian rumah adalah seperti pada tabel di atas.
Atau bila Anda mengetahui biaya salah satu komponen, misalnya biaya pembuatan lantai + pemasangan sebesar Rp 100 ribu/m2 ( 5 juta per 50 m2). Maka diperlukan biaya membangun rumah sederhana dengan luasan 50 m2 sekitar Rp. 100 juta.
Untuk tahun 2015 ini, dari beberapa blog yang saya baca, biaya membangun rumah adalah berkisar antara Rp. 2,5 jt hingga Rp. 3 juta per m2.
B. Bangunan Rumah Tinggal Menengah
Spesifikasi:
- dinding bata diplester,
- kusen kamper
- lantai keramik
- atap genteng keramik glazuur atau genteng beton.
- luasan bangunan di atas 100 m2
Proporsi Biaya:
Pondasi
|
15%
|
Dinding
|
40%
|
Lantai
|
5%
|
Atap
|
15%
|
Pintu Jendela
|
15%
|
Plafond
|
4%
|
Instalasi dan lain-lain
|
6%
|
JUMLAH
|
100%
|
Umur pakai dari rumah tinggal menengah ini kurang lebih 20 tahun. Pada tahun 2008 saat saya mendapatkan informasi ini, biaya membangun rumah seperti ini adalah sekitar Rp. 1,6 juta per m2. Proporsi di atas sudah memperhitungkan biaya tukang/developer.
C. Bangunan Rumah Tinggal Menengah s.d. Mewah
Spesifikasi:
- 2 lantai
- dinding bata diplester,
- kusen kamper
- lantai keramik
- struktur lantai beton
- atap genteng keramik glazuur atau genteng beton.
Proporsi Biaya:
Pondasi
|
10%
|
Struktur
|
20%
|
Dinding
|
25%
|
Lantai
|
10%
|
Atap
|
10%
|
Pintu Jendela
|
15%
|
Plafond
|
5%
|
Instalasi dan lain-lain
|
5%
|
JUMLAH
|
100%
|
Umur pakai dari rumah tinggal menengah ini kurang lebih 20 tahun. Pada tahun 2008 saat saya mendapatkan informasi ini, biaya membangun rumah seperti ini adalah sekitar Rp. 2 juta- 3.5 juta per m2. Proporsi di atas sudah memperhitungkan biaya tukang/developer.
Untuk saat ini demikian informasi mengenai rumus ringkasan harga bangunan per m2 dan proporsinya untuk rumah tinggal. Berikutnya akan ditulis ringkasan tentang proporsi biaya bangunan untuk bangunan lainnya seperti ruko, rumah sakit, dll.
Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan rujukan yang praktis dan cepat untuk Anda yang sedang menghitung biaya membangun rumah.
(fay/fay)
BACA JUGA:
- Bayar Pajak Online Mudah Lewat Internet Banking
- Pengurangan BPHTB
- Bila Telkom Speedy Bermasalah
- Menukar Uang Sobek
artikel yang menarik, bisa jadi referensi bagi yang ingin membangun rumah sendiri
ReplyDeleteJual Batu Bata Merah Jumbo & Expose (Press)
Telp. 0815 797 4549
BB. 7585807C
www.batubatamerahjumbo.com